Kita tidak pernah minta untuk lahir dari RAHIM IBU 🌹 tapi kita punya hak untuk LAHIR dari RAHIM CINTA YESUS 🇨🇭
Injil berkata, janganlah kita menjadi HAKIM… ⚖️ tetapi baiklah kita klaim HAK IMAN kita dalam kasih pengampunanNya 🔥 karena sang HAKIM AGUNG tak lain juga SANG RAHIM CINTA. (Mat 7:1-5)
Lagu ini didedikasikan untuk seorang imam yg bertobat 💟 dan menemukan kemurahan hati Tuhan Yesus.
❄️ “Di kering kemarau kasih ada setetes air mata. Di panas debu dosa ada sejuk sang Syair Cinta.” ❄️
Lagu Prapaskah
Lagu Pertobatan
Lagu Kerahiman Ilahi
Lirik Lagu Rahim Cinta - [Lagu Pertobatan]
O Harapan tinggallah di malam nan pahit
O Iman duduklah di lembah jiwa semenit
O mungkinkah itu Dia, sang Syair cinta
Andaikan aku masih teringat
Butakah jiwaku di serpihan
sinar kasih wajahMu
Bisukah mata hatiku di hangatnya
dekapan cintaMu
Ini aku dengan secangkir penyesalanku
Ini aku dengan sepiring remuk hatiku
Yang tajam menyayat, debu darah menyatu
Dikakimu aku malu tersungkur
Di kering kemarau kasih
Ada setetes air mata
Di panas debu dosa
Ada sejuk sang syair cinta
Bridge:
Aku tak sanggup lagi melihat
Mengoyak melukai Rahim cintaMu
Aku tak mampu lagi bersyukur
Menggapai lautan kasih setiaMu, kasih setiaMu
Di kering kemarau kasih
Ada setetes air mata
Di panas debu dosa
Ada sejuk sang syair cinta (Ada Yesus Sang… Rahim Cinta)
Refleksi Lagu dalam Bahasa Indonesia:
Selama dua hari saya bersama seorang teman syuting lagu Rahim Cinta untuk renungan Rabu Abu ini. Kami pergi ke pantai Sikka yang sangat indah dan gereja yang paling tua di kota Maumere dimana kami tinggal. Gereja St Ignatius di desa Sikka inilah rahim tempat bertumbuhnya iman Katolik di Maumere.
Lagu Rahim Cinta mengisahkan pertobatan di mana hidup dalam dosa itu bagaikan musim kemarau yang berkepanjangan, pekat akan kekeringan, bukan dari air hujan, tetapi akan cinta kasih Allah. Hidup dalam dosa bagaikan hidup dengan debu panas yang merindukan kesejukan. Firman Allah layaknya embun pagi yang melegakan kehausan jiwa.
Di hari Rabu Abu, kita diingatkan kembali bahwa dari debu kita diciptakan, dan kepada debu kita akan kembali. Kemarau di kota Maumere memang sungguh penuh dengan debu. Pakaian dan kamar yang cepat sekali berdebu mengingatkan saya akan betapa cepatnya hidup saya kotor akan dosa, dan betapa kecilnya arti hidup saya di mata Tuhan.
Debu itu tidaklah memiliki arti. Tetapi manusia sangatlah berarti bagi Tuhan. Kita adalah hasil karya Ilahi yang sungguh menakjubkan. Allah mengundang manusia untuk menjadi rekan kerja dalam membangun dunia ciptaan-Nya. Tetapi sering kali kita menolak cinta-Nya, kita tidak membangun dunia, kita berdosa dan mengotori dunia dengan debu dosa-dosa kita.
Konsekuensi dari dosa adalah kematian yang akhirnya mengembalikan diri kita kepada debu. Tetapi Tuhan Yesus telah menebus kita dengan darah-Nya, sehingga kita tidaklah binasa bagaikan debu yang sirna dalam tiupan angin. Sebegitu berharganya kita dimata-Nya sehingga Dia rela mati bagi kita di saat kita masih penuh dengan dosa.
Yang Tuhan Yesus dambakan adalah agar kita bertobat dan kembali kepada-Nya. Janganlah kita takut akan kedebuan dosa-dosa kita, tetapi marilah kita pandang Tuhan kita Yesus Kristus dikayu salib yang juga mati karena dosa-dosa kita, dan bangkit kembali krn kemurahan hati Allah Bapa.
In English:
For two days a friend and I went to take some videos for Ash Wednesday. We went to the very beautiful Sikka beach and the oldest church in Maumere. St Ignatius Loyola in this Sikka village is where the Catholic faith found a womb to grow and was born in Maumere.
The song Rahim Cinta tells the story of repentance where living in sin is like a prolonged dry season, dense with drought, not from rainwater, but from God's love. Living in sin is like living with hot dust longing for relief. God's Word is like a morning dew that soothes the thirst of the soul. On Ash Wednesday, we are reminded again that from dust we were created, and to dust we shall return. The dry season in the city of Maumere is indeed full of dust. My clothes and my room that get dusty so quickly remind me of how easy I fall into sin, and how little I am before God.
Dust has no worth. But human means a lot to God. We are truly a divine work of art. God invites us to be partners in building the world He created. But often times we reject His love, we don't build the world, we sin and pollute the world with the dust of our sins.
The consequence of sin is death which returns us to the dust. But Jesus has redeemed us with His blood, so that we will not perish like dust in the wind. How precious are we in His eyes that He was willing to die for us while we were still sinners.
What Jesus longs for is our repentance. Don't be afraid of our sins, but let us look at Jesus Christ on the cross who died for our sins, but rose again because of the love of God the Father and the power of the Holy Spirit. He is full of mercy and compassion.